Home » » UPIL

UPIL


"UPIL?" Iya, UPIL. Tapi bukan UPIL yang itu lho, UPIL yang ini beda. UPIL yang mana sih? Perasaan yang namanya UPIL sama aja deh." *ah udah mulai jorok, oke abaikan** 

Bukan UPIL yang ini. Penting: Gambar diatas diperagakan oleh profesional. Sumber: Bukan upil gue.

UPIL yg gue maksud disini bukan sejenis zat yang sering kita sebut UPIL yang menurut beberapa ahli mengandung protein jika dimakan itu. Useless Part In your Life. Iya, itu UPIL yang gue maksud.

Masih belum ngerti? Oke, gue jelaskan perlahan-lahan yah.

Pernah ga sih kalian memikirkan atau bahkan merasakan bagian2 hidup yang menurut kalian nggak berguna? Pasti pernah kan? Iya kan? Harus iya!!

Contoh, berak. Iya berak. Bahasanya kita perhalus dikit aja deh, jadi pup. Maaf agak jorok nih, tapi kalo dikaji lebih dalam pup itu salah satu bagian dari hidup yang Tuhan ciptakan untuk kita, dan sangat berguna apabila kita jalani dengan baik, tentunya pada waktu dan tempat yang tepat. Bayangkan aja kalo ga ada rutinitas yang namanya pup itu, berapa banyak kotoran yang akan menumpuk dalam tubuh kita. Dan seharusnya, kita yang masih bisapup dengan lancar harus bersyukur sebanyak-banyaknya. Coba lihat disekitar kita, tidak sedikit orang (mereka menderita penyakit tertentu yang mengakibatkan mereka tidak bisa merasakan betapa nikmatnya pup) yang rela mengeluarkan segepok uang hanya untuk bisa pup kembali. Jadi intinya,pup itu penting.

Oke, permasalahan pup kita sudahi sampai disini aja deh. Dan buat kalian yang baca tulisan gue sambil makan, selamat aja ya, hehe.

Contoh selanjutnya yang bakal gue jadikan bahan pembahasan ialah sial. Sial itu menurut gue bukanlah sebuah hal yang jelek2 banget. Sial itu hanyalah keadaan dimana kita sedang sedikit tidak beruntung seperti biasanya. Namanya juga hidup, kan ga mungkin selalu beruntung. Lucky Lukeaja pernah ngalamin yang namanya sial kok, hehe.

"Jadi, apa pentingnya sial?"

Walau terasa cukup sulit, sampai saat ini gue terus mencoba untuk memproyeksikan kesialaan itu dari sisi positifnya. Sebagai permisalan, ketika kalian sedang ingin menyeberang jalan raya, tapi tiba2 kaki kalian tersandung sesuatu sehingga kalian jatuh dan ga jadi menyeberang, kalian tidak seharusnya mengumpat dengan kata2 yang nggak jelas atau gimana. Tapi sebaliknya, kalian harus bersyukur. "Lho, kok malah bersyukur, JL?" Iya, kan mungkin aja jika kalian tidak jatuh saat itu dan langsung menyeberang ternyata ada pengemudi mobil ugal2an yang masih belum sepenuhnya sadar karena asik pesta miras (minuman rasa2) semalam suntuk. Itu malah bisa membahayakan hidup kalian, kalian ditabrak mobil itu, kepala terbelah dua, lubang hidung menjadi tiga (ah, apa paan ini). Sangat ga enak kan jadinya.

Jadi, kalo dipikir2, sial itu hanyalah keberuntungan yang tertunda. Point pentingnya, sial itu juga penting.

Masih belum ngerti juga? Oke, gue lanjutin deh.

Tapi sebelumnya gue minta maaf buat para kaum non-tuna asmara a.k.a kaum berpacar. "Kenapa?" Iya, gue minta maaf karena pembahasan berikutnya adalah hal yang mungkin terasa menyakitkan yang tentunya tidak ingin kalian rasakan, putus. Sakit bukan? :P

Kalo menurut sudut pandang gue sendiri, putus itu ga terasa sakit2 banget kok. Tentunya tergantung waktu, situasi dan kondisinya. Jadi, bagi kalian yang sedang berpacaran, putuslah di waktu yang tepat, hehe. (nulisnya pake hashtag #kodebuatkamu).

Terkadang, putus itu penting. Misal, ketika kalian sudah tidak lagi merasakan suasana indah yang kalian rasakan ketika awal2 pacaran dulu,dagdigdug tiap ketemu dia, badan gemeteran waktu pertama kali bisa gandeng tangannya, dll. Dan bahkan ketika udah terasa ada perbedaan kelakuan, munculnya sifat asli masing2, dan mulai terjadi pertengkaran-pertengkaran karena ketidakcocokan karakter maupun pola pikir yang selama ini dipaksa untuk dicocokkan, itu udah tanda2 kiamat kalian harus benar2 udahan.

Karena kita sama2 tau, cinta itu simpel; 2 orang bersama dan bahagia. Dan kalo salah satu udah ngerasa ga bahagia, jangan berjuang sendiri, segera sudahi. Tapi ingat, kalo udah nggak bahagia dengan pacar yang sekarang, jangan curangi dengan selingkuh. Mending jelas-jelas minta udahan, dan langsung ngantri untuk jadi pacar gue (apa paan ini?).

And finally, this is the ending of the post. Tulisan gue emang terlihat tidak memiliki struktur yang baik, tapi menurut gue kita tetap dapat memetik hikmah dari tulisan absurd ini. Ah, langsung saja. Intinya, there's no UPIL (Useless Part In your Life) yang diciptakan Tuhan untuk kita. Semua yang Tuhan ciptakan itu punya maksud, tujuan, serta fungsinya masing2 dalam kehidupan kita, dan itu pasti.
NAH BUAT YANG PACARAN YANG GUE LIAT TADI PASTI LANGSUNG MINAT UPIL GUE

0 comments: